Senin, 19 Februari 2018

Kenapa Ga Lanjut Kuliah?

Assalamu'alaikum semua..

Kali ini aku bakal jelasin nih sama kalian, "Kenapa aku ga lanjut kuliah?"
Sebenarnya, bukan aku ga mau kuliah cuma ada beberapa hal yang membuat aku memutuskan untuk menunda kuliah ku ini. Begini ceritanya, waktu kelas 3 SMK kemarin aku udah berusaha mempertahankan nilai-nilaiku di sekolah. dan Alhamdulillah aku diberi kesempatan buat masuk kuliah jalur SNMPTN, tapi ya tetap aja mesti ada seleksinya. Waktu milih jurusan sama Univ nya seinget aku, aku milih Farmasi dan Ilmu Kesehatan Masyarakat di UNSRI dan juga Kimia di UBB. Jujur aja sih, sebenarnya aku seperti ngerasa ga akan kuliah di luar karena aku lebih nyaman di Kota kelahiranku ini. Di samping itu, aku sangat menyadari kalau kuliah farmasi itu engga sedikit biaya yang harus dikeluarin. karena setelah lulus S1 farmasi, kalau mau jadi Apoteker ya mesti ngambil Profesi lagi. Selain itu, aku engga pernah jauh dari orangtua. Alhasil, saat pengumuman seleksi SNMPTN, aku.. ga lulus. Di situ aku ngerasa sedih iya tapi seneng juga iya. Aku percaya, bahwa tidak lulusnya aku ini sudah ketentuan yang terbaik dari Allah. kemudian, temen-temen aku yang enggak lulus SNMPTN mencoba masuk SBMPTN. Nah, mulai lagi aku bener-bener engga mau ikut bareng mereka. Aku mulai cari informasi jurusan kuliah farmasi di Kota ku. Dan ADA! tapi.. hanya sampai D3. Sementara maaf, pelajaran kami yang SMK kurang lebih sama dengan mereka, dan guru ku menyarankan mending langsung S1 aja.

Di situ aku bener-bener bingung, temen udah pada daftar SBMPTN, dan aku ga ada ancang-ancang yang matang, kemudian, orangtua ku menyarankan aku untuk bekerja dahulu. JUJUR BANGET, sebenarnya aku ngerasa terlalu muda untuk bekerja, apalagi aku perempuan. Beberapa hari itu aku sedih, karena kuliah itu udah seperti layang-layang yang putus kebawa angin. aku ga tau musti bertepi kemana, meminta petunjuk dari Allah adalah salah satu yang mengantar aku ke titik dimana aku berusaha menerima kalau diumur aku yang masih 17 tahun ini harus bekerja. disamping ke-egoan tadi, aku melihat ke bawah dimana masih banyak sekali anak-anak keci yang bahkan umurnya jauh lebih muda dari ku, mereka sudah bekerja demi membantu orangtuanya. Jujur, aku ngerasa Ya Allah ternyata aku belum seberapa dibanding mereka.. aku masih bisa sekolah, dengan modal lulusan SMK seharusnya aku berkeinginan untuk segera bekerja, sementara mereka untuk sekolah rela bekerja serabutan, mulung, berjualan hanya untuk membiayai sekolah mereka. bahkan ada, diantara mereka yang tak pernah mencicipi bangku sekolah. Disamping itu, aku sering melihat motivasi bahwa banyak orang sukses tanpa harus berpendidikan tinggi. Dan di situ lah aku tersadar.

Selang beberapa minggu setelah selesai UN, aku liat di Instagram (jaman udah gini ya hehe) temen aku interview pekerjaan. aku bilang sama orangtua aku, mereka meminta aku untuk bertanya di tempat prakerin ku kemarin ada ga lowongan pekerjaan? dengan rasa masih agak ga percaya harus bekerja tadi, akhirnya aku melamarlah di apotek itu. Setelah di interview, Alhamdulillah aku diterima, dan kamu tau siapa orang pertama yang paling bahagia saat aku keterima kerja? Mama dan Papa :'))))) Jujur di situ, aku tau bahwa Mama dan Papa menginginkan yang terbaik untuk masa depanku.

Alhamdulillah aku sudah ada rencana, InsyaAllah ingin kuliah, aku mau ambil jurusan lain dan tentu bukan farmasi, lebih kearah jurusan IPS gitu karena aku ingin bisa menguasai ilmu dijurusan yang lain. kalau tamat SMK kesehatan Alhamdulillah kan bisa kerja dibagian kesehatan dan kalau lulus kuliah bisa juga ambil kerjan lain intinya bisa ngambil 2 pekerjaan, dan InsyaAllah kerja sambil kuliah. Pernah bercanda sama temen di tempat kerja "Jangan kuliah sambil kerja, berat, kamu ga akan kuat biar aku saja." hehe ada-ada aja tapi aku pecaya Allah kan selalu ada. bila suatu hari nanti aku bakal bertemu lagi dengan farmasi, aku percaya semua ini adalah jalan terbaik dari Allah untukku. Do'ain ya..

Jadi, dari cerita ku ini ada hikmahnya. Apa yang sudah kita jalani walaupun sulit dan pedih, namun, kalau kita ikhlas InsyaAllah semua akan tersa lebih ringan dan lapang. dan apa yang orangtua kira sarankan itu bisa saja salah satu dari petunjuk yang baik dari Allah untuk kita. Satu yang aku percaya dan yakin, bahwa Allah telah menyiapkan sesuatu yang terbaik untuk ku bahkan lebih baik dari yang aku inginkan. seperti yang sudah dijelaskan di Al-Qur'an :

“Boleh jadi, kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah yang paling mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah:216)

Sekian dari saya, ambil yang baik dan buang yang buruk. Tolong dimaafkan apabila ada yang tidak mengenakkan hati dalam artikel ini. Terimakasih 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cara Memasak Sambel Hati Petai Enak dan Mudah

Assalamu'alaikum semuanya. Pagi kali ya aku posting di blogg hehe. Hari ini temanya #cookingwithxely lagi. Jangan heran ya kalau aku bak...