Assalamu'alaikum semua
Alhamdulillahirobbil'alamiin hari ini kita bisa bertemu lagi ya, weekend Sabtu kemarin pada kemana nih? Alhamdulillah kalau aku ke tempat rekreasi yang masih di kota ku juga, di sana ada peternakan sapi, perkebunan, danau, warung makan dan tentu kalau ada sapi berarti ada.. susu! Iya, susu hehe i love it MasyaAllah.
Oke kembali ke judulnya aja ya.
Hijab. Hijab itu yang biasanya kita sebut dengan kerudung.
Pengalaman aku berhijab?
Alhamdulillah harus melewati fase dipaksain hingga akhirnya bisa ikhlas sendiri.
Jadi, ceritanya itu gini..
Sudah lama aku ingin berhijab, kalau liat orang berhijab itu seneng, kayanya mereka shalihah banget ya..
Sebenernya, aku udah berhijab dari kelas 1 SMK, tapi baru mulai yang bener-bener itu kelas 2 SMK.
Waktu itu, lagi musim-musimnya punya akun instagram. Aku follow lah suatu akun yg sering membahas tentang islam namanya @duniajilbab
Aku liat postingan-postingannya. Dan.. kebaca tentang siksaan bagi perempuan yang tidak menutup aurat di neraka. Langsung kan rasanya tu jlebb banget, nusuk. Sebenernya, aku sering liat yang posting kaya itu, kesindir rasanya heeh :') dan tetep aja belum yakin mau berhijab. Sampai aku baca postingan @duniajilbab tadi yang bilang kalau bagi perempuan yang tidak menutup aurat itu rambutnya nanti akan digantung di neraka, sakit banget kan? Jelas. Tiba-tiba muncul di dalam hati ku buat nge-share itu postingan ke perempuan lain yang ga berhijab. Tapi.. aku berkaca pada diri sendiri. Kurang lebih waktu itu batin ku berkata..
"Astaghfirullahal'adzhiim ngeri banget, takut Ya Allah. Aku mau share sama orang lain biar tau nih hukumannya. Tapi.. tunggu dlu Xely, kan kamu sendiri belum berhijab, gimana ceritanya mau nge-share ginian buat ngajak orang pakai hijab yang diri sendiri enggak pakai."
Kemudian, mikirlah disitu gimana ya. Ada gejolak-gejolak batin. Disatu sisi ingin pakai, disatu sisi bilang nanti aja kalau udah siap. Hmm no no no, ini ga boleh dibiarin. Pemikiran seperti itu berusaha aku tepis.
Akhirnya, di ulangtahun ku yang ke16 tahun aku beranikan untuk memakai kerudung. Aku masih inget, kalau ga salah kerudung segi empat warna cokelat muda, ceritanya mau pergi jogging sama temen-temen. Sebelum pergi, berkacalah aku di depan cermin. Apa iya, aku sudah siap berhijab? Karena kalau sudah memutuskan berhijab enggak boleh dilepas lagi. Selain itu, aku sadar bahwa seorang ayah akan bertanggungjawab atas puterinya kepada Allah. Nasehat semacam itu selalu membuat hatiku terpanggil untuk segera berhijab.
Ku beranikan diri hari itu untuk memakai kerudung. Belum menggunakan ciput, hanya selembar kain itu yang ku ganakan untuk menutupi kepala ku. Kainnya pun masih ku selempangkan ke bahu kanan dan kiri. Teman-teman ku yang melihat ya biasa-biasa aja, karena memang di sekolah keseharian menggunakan kerudung. Dengan baju yang seadanya, secara ga punya baju panjang yg banyak akhirnya keluar pakai sweeter atau cardigan. Tapi... etss, kayanya kalau aku ceritain kalian ga percaya deh, hehe. sebelumnya ga kebayang dapet baju panjang itu dari arah yang tidak disangka-sangka. Ada yg dikasih bibi, ada juga baju mama yang dulu-dulu masih bagus di kasih ke aku hehe. Ada-ada aja deh rezeki pokoknya, Alhamdulillah rasanya semua itu jatuh dari langit, haha maaf berlebihan ya..
Masih di kelas 2 SMK juga guys. Hari demi hari ku lalui dengan hijab ini. Dan entah kenapa aku tergerak untuk mulai memanjangkan hijabku. Dan mulai pakai ciput tuh. Gara-gara apa ya aku ga terlalu ingat, tapi kalau ga salah lagi-lagi karena aku baca di instagram bahwa Allah telah memerintahkan kita melalui Nabi untuk megulurkan hijabnya ke dada supaya lebih dikenal (sebagai muslimah) dan dilindungi (karna ga terbuka, mengurangi niat buruk/syahwat orang terhadapnya). Bisa dibaca di Surah An-Nur ayat 31 ya shalihah. Akhirnya, masih dengan kerudung segi empat tadi, tapi Alhamdulillah beralih ke yang lebih tebal dan dengan ukuran yang lebih lebar. Aku memberanikan diri mengenakannya.
Teman-temanku biasa saja, tapi sepertinya mereka melihat ada yang berbeda dari seorang Xely, mereka bilang begitu. Mereka kadang memanggil ku ustadzah, ukhti, bahkan menanyakan perihal kenapa aku bisa berubah? Allah menutupi semua aibku sehingga aku terlihat begitu baik di depan mereka. Astaghfirullahal'adzhiim :'')).
Allah memang yang Maha membolak-balikkan hati. Perlahan-lahan aku mulai mengurangi pembicaraan yang kurang penting. Dan menjaga sikap. Hingga aku merasa lebih tenang sekarang. Barakallah
Beneefit yang aku dapetin itu banyak banget loh! Alhamdulillahirobbil'alamiin.
Entah kenapa lagi, setiap urusanku selalu Allah beri kemudahan, Allah berikan pertolongan bahkan diujung pengharapan saat aku merasa ga mungkin tapi Allah dengan kuasaNya memungkinkan hal tersebut. MasyaAllah :'). Dan merasa lebih dekat dengan Allah, Alhamdulillah🖤🖤
Orang bilang inj proses hijrah? Hm menurut ku iya, tapi aku masih merangkak, kadang berlari terlalu cepat akhirnya aku tersandung, aku coba bangkit lagi dan berjalan perlahan tapi kadang aku rapuh dengan sendirinya.
Jadi, hikmah dari cerita ku ini menurut aku pribadi.. apa yang kita follow di sosial media itu bakal mempengaruhi pola pikir kita juga, kalau yang kita follow baik InsyaAllah ada hal-hal baik juga yang akan kita terima. Namun, kalau yang kita follow untuk ga baik atau ga berfaedah kata anak zaman sekarang, hehe yaa yang kita terima juga hal yg gak bermanfaat juga.
Selain itu, buat teman ku yang shalihah dan belum berhijab. Semoha segera Allah bukakan hatimu, dan diberi Allah kemudahan dalam menerima hidayah dariNya. Coba aja dlu, pelan-pelan. Karna kita btuh proses, disetiap proses smoga Allah bantu kamu untuk istiqomah, yaa.
Dan.. untuk teman ku shalihah yang Alhamdulillah sudah berhijab, semoga Allah bimbing untuk bisa terus menjaga diri. Mengistiqomahkan hati dan imanmu untuk tetap selalu taat kepadaNya.
Awalnya memang berat, tapi.. InsyaAllah kamu bisa shalihah. Kembali lagi, menutup aurat itu adalah wajib. Semangat ya, Barakallah fiikum
Alhamdulillah, sampai di sini ceritaku.
Tolong do'akan aku semua ya teman-teman semoga bisa istiqomah dan belajar untuk meluruskan niat karena Allah dalam setiap postingan-postingan ku. Aamiin
Dari teman yang ingin bersamamu hingga Jannah-Nya.
Xely