Assalamu'alaikum semua..
Alhamdulillah Allah pertemukan kita kembali dalam sudut di bait-bait blog ini.
Pada kesempatan kali ini, aku bakal share salah satu puisi yang aku buat dan punya kenangan tersendiri.
"Secangir Rindu", dari judulnya seperti galau banget ya hehe. Padahal engga kok, memang.. aku membuat puisi itu saat aku sedang rindu. Oh iya, aku cerita ya bagaimana puisi ini bisa menjadi kenangan tersendiri untuk ku.
Baiklah, satu tahun yg lalu diakhir-akhir tahun 2017 itu aku baca koran dan setiap hari minggu ada edisi tersendiri untuk menerbitkan karya-karya sastra seperti puisi dan cerpen. Hmm di dalam benak *aku berkata kelihatannya menarik juga ya, coba bikin dlu siapa tau entar ada rezeki diterbitin sama penerbitnya.
Akhirnya sempat beberapa hari ku ditemani dengan kertas putih yang ternodai pulpen dan pensil. Jujur, sebenernya aku itu baru buat puisi masib newbie jadi harap dimaklumi kalau kurang puitis ya, kata-katanya nyambung aja udah Alhamdulillah :)
Kemudian, aku kirimlah puisi-puisiku itu ke penerbit tsb. Lama aku dibuat menunggu namun, tak kunjung ada koran yang diantarkan pak pos ke tempat kerja ku yg menampilkan puisi ciptaan ku. Sedih iyaa tapi penasaran juga kenapa ya puisi aku ga diterbitin? Aku cek e-mail yang udah aku kirim ke penerbit tsb, dan ternyata...... beberapa puisi-puisi ku itu engga terlampir sama sekali hanya ada salam pembuka dsb. Dari situ, aku mulai kirim ulang e-mail dan aku lampirkan puisi ku. Aku masih berharap semoga rezeki hamba Ya Allah, kemudian tiba saatnya di Hari Minggu, entah kenapa di dalam hati ku mengatakan bahwa aku harus membaca koran edisi minggu yang berisi karya sastra tsb.. dalam hati aku sudah berusaha untuk ikhlas kalaupun engga keterbit juga puisi ku. kemudian dengan deg-dega-an ku buka lembar akhir dari koran itu.. aku arahkan bola mataku ke sudut bawah koran itu dan.. ku baca judul puisi yang terbit "Secangkir Rindu, Xely Putri Tamara" MasyaAllah, Alhamdulillah seneng banget rasanya.. langsung cerita sama temen kerja bersyukur banget..
Pada kesempatan kali ini, aku bakal share salah satu puisi yang aku buat dan punya kenangan tersendiri.
"Secangir Rindu", dari judulnya seperti galau banget ya hehe. Padahal engga kok, memang.. aku membuat puisi itu saat aku sedang rindu. Oh iya, aku cerita ya bagaimana puisi ini bisa menjadi kenangan tersendiri untuk ku.
Baiklah, satu tahun yg lalu diakhir-akhir tahun 2017 itu aku baca koran dan setiap hari minggu ada edisi tersendiri untuk menerbitkan karya-karya sastra seperti puisi dan cerpen. Hmm di dalam benak *aku berkata kelihatannya menarik juga ya, coba bikin dlu siapa tau entar ada rezeki diterbitin sama penerbitnya.
Akhirnya sempat beberapa hari ku ditemani dengan kertas putih yang ternodai pulpen dan pensil. Jujur, sebenernya aku itu baru buat puisi masib newbie jadi harap dimaklumi kalau kurang puitis ya, kata-katanya nyambung aja udah Alhamdulillah :)
Kemudian, aku kirimlah puisi-puisiku itu ke penerbit tsb. Lama aku dibuat menunggu namun, tak kunjung ada koran yang diantarkan pak pos ke tempat kerja ku yg menampilkan puisi ciptaan ku. Sedih iyaa tapi penasaran juga kenapa ya puisi aku ga diterbitin? Aku cek e-mail yang udah aku kirim ke penerbit tsb, dan ternyata...... beberapa puisi-puisi ku itu engga terlampir sama sekali hanya ada salam pembuka dsb. Dari situ, aku mulai kirim ulang e-mail dan aku lampirkan puisi ku. Aku masih berharap semoga rezeki hamba Ya Allah, kemudian tiba saatnya di Hari Minggu, entah kenapa di dalam hati ku mengatakan bahwa aku harus membaca koran edisi minggu yang berisi karya sastra tsb.. dalam hati aku sudah berusaha untuk ikhlas kalaupun engga keterbit juga puisi ku. kemudian dengan deg-dega-an ku buka lembar akhir dari koran itu.. aku arahkan bola mataku ke sudut bawah koran itu dan.. ku baca judul puisi yang terbit "Secangkir Rindu, Xely Putri Tamara" MasyaAllah, Alhamdulillah seneng banget rasanya.. langsung cerita sama temen kerja bersyukur banget..
dari pengalaman aku ini, Alhamdulillah ada hikmah yang bisa dipetik.. yaitu, kalau ngerjain sesuatu emang harus teliti tekhususnya untuk diriku sendiri. dan Allah itu baik banget, Allah cuma meminta aku menunggu satu bulam. dan kalau kita pasrahkan semuanya kepada Allah, InsyaAllah Allah ga bakal kecewain kita.. Alhamdulillah :))
Tidak ada komentar:
Posting Komentar